Belajar yang rajin, Bekerja, Berkarya, dan Bermanfaat untuk sesama! Percayalah, tidak ada hal yang sia-sia. Semoga Tuhan memudahkan jalan kita dalam menuntut dan mengamalkan ilmu. Aamiin... :D

Selasa, 26 Juni 2012


MAKALAH ASKEB 1
KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL
(MOBILITAS,ISTIRAHAT,EXERCISE)
Dosen Pembimbing:
CANDRA DEWINATANINGTYAS, S.ST

Nama Kelompok :
Aini Latifah Iryanda                           (30710001)
Devi Prista Prawi Sudiakro                 (30710004)
Dika Yanuar Frafitasari                      (30710008)
Feprilia Winastuti                                (30710013)
Tri Widayanti                                      (30710035)

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
PRODI D III KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2010/2011



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan Kebidanan untuk D3 Kebidanan yang merupakan hasil kerja kelompok kami.
Sebagaimana telah diketahui bahwa Asuahan Kebidanan merupakan salah satu pelajaran dalam pendidikan D3 Kebidanan. Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini dapat membantu Mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah  Kebidanan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.Untuk itu,kami sangat mengharapkan adanya masukan ,saran,dan kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini .
Akhirnya kami ucapkan terimakasih dan mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam pendidikan D3 Kebidanan.

                                                                        Kediri,  Mei 2011
                                                                        Penyusun







 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam asuhan antenatal terdapat aspek fisik, spiritual, dan psikologis. Sasaran utama memberi perawatan bukan semata-mata untuk memastikan bahwa ibu dan bayi memiliki kesehatan yang baik pada akhir kehamilan. Penekanan lebih besar perlu diberikan pada efek psikologis pada kelahiran anak. Kehamilan dapat menimbulkan kondisi yang menempatkan adanya kehidupan berisiko. Dalam situasi tersebut, sasaran asuhan antenatal adalah meminimalkan setiap efek yang berpotensi membahayakan perempuan hamil dan bayinya, dengan memenuhi kebutuhan ibu hamil, baik fisik maupun psikologisnya. Asuhan antenatal dalam aspek fisik meliputi :
1.      Oksigen
2.      Nutrisi
3.      Personal Hygine
4.      Pakaian
5.      Eliminasi
6.      Seksual
7.      Mobilisasi, Body Mekanik
8.      Exercise/Senam Hamil
9.      Istirahat/Tidur
10.  Imunisasi
11.  Travelling
12.  Persiapan Laktasi
13.  Persiapan Kelahiran Bayi
14.  Memantau Kesejahteraan Bayi
15.  Ketidaknyamanan dan Cara Mengatasi Ketidaknyamanan
16.  Kunjungan Ulang
17.  Pekerjaan
18.  Tanda Bahaya dalam Kehamilan
Karena pentingnya pemenuhan kebutuhan fisik bagi ibu hamil, maka kami membuat makalah ini, dan mebahasnya secara lebih mendalam agar dapat dimanfaatkan oleh pembaca, terutama ileh ibu hamil.

1.2  Tujuan Penulisan
TUJUAN UMUM :
  1. Memahami kebutuhan dasar ibu hamil sesuai tahap perkembangannya.
TUJUAN KHUSUS :
  1. Mengetahui kebutuhan dasar ibu tentang mobilitas atau body mekanik.
  2. Mengetahui kebutuhan dasar ibu tentang istirahat atau tidur.
  3. Mengetahui kebutuhan dasar ibu tentang exercise atau senam hamil.
1.3  Rumusan Masalah
  1. Bagaimana kebutuhan dasar ibu hamil tentang mobilitas?
  2. Bagaimana kebutuhan dasar ibu hamil tentang istirahat?
  3. Bagaimana kebutuhan dasar ibu hamil tentang exercise?



BAB II
PEMBAHASAN
Pada kesempatan ini kami akan membahas lebih mendalam tentang kebutuhan fisik ibu hamil terutama tentang mobilisasi/body mekanik, istirahat/tidur, exercise/senam hamil.
2.1 Mobilisasi/Body Mekanik
Ibu hamil boleh melakukan kegiatan atau aktivitas fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat melakukan pekerjaan seperti menyapu, mengepel, memasak, dan mengajar. Semua pekerjaan tersebut harus sesuai dengan kemampuan wanita tersebut dan mempunyai cukup waktu untuk istirahat.
Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah lordosis, karena tumpuan tubuh bergeser lebih ke belakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil. Secara anatomi, ligamen sendi putar dapat meningkatkan pelebaran atau pembesaran rahim pada ruang abdomen. Nyeri pada ligamen ini terjadi karena pelebaran dan tekanan pada ligamen karena adanya pembesaran rahim. Nyeri pada ligamen ini merupakan suatu ketidaknyamanan pada ibu hamil.  
Sikap tubuh yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil:
a)      Duduk
Tempatkan tangan dilutut dan tarik tubuh ke posisi tegak. Atur dagu ibu dan tarik bagian atas kepala seperti ketika ibu berdiri. Hindari duduk atau berdiri terlalu lama (ganti posisi secara bergantian untuk mengurangi ketegangan otot).
b)      Berdiri
Sikap berdiri yang benar sangat membantu sewaktu hamil disaat berat janin semakin bertambah, jangan berdiri untuk jangka waktu yang lama. Berdiri dengan menegakkan bahu dan mengangkat pantat. Tegak lurus dari telinga sampai ke tumit kaki.
c)      Berjalan
Ibu hamil penting untuk tidak memakai sepatu berhak tinggi atau tanpa hak. Hindari juga sepatu bertumit runcing karena mudah menghilangkan keseimbangan. Bila memiliki anak balita, usahakan supaya pegangan keretanya sesuai untuk ibu.

d)     Tidur
Ibu boleh tidur tengkurap kalau sudah terbiasa, namun tekuklah sebelah kaki dan pakailah guling, supaya ada ruang bagi bayi anda. Posisi miring juga menyenangkan namun jangan lupa memakai guling untuk menopang berat rahim anda. Sebaiknya setelah usia kehamilan 6 bulan, hindari tidur terlentang, karena tekanan rahim pada pembuluh darah utama dapat menyebabkan pingsan. Tidur dengan kedua tungkai kaki lebih tinggi dari badan dapat mengurangi rasa lelah.
e)      Bangun dari berbaring
Untuk bangun dari tempat tidur, geser dulu tubuh ibu ke tepi tempat tidur, kemudian tekuk lutut. Angkat tubuh ibu perlahan dengan kedua tangan, putar tubuh lalu perlahan turunkan kaki ibu. Diamlah dulu dalam posisi duduk beberapa saat sebelum berdiri. Lakukan setiap kali ibu bangun dari berbaring.
f)       Membungkuk dan mengangkat
Terlebih dahulu menekuk lutut dan gunakan otot kaki untuk tegak kembali. Hindari membungkuk yang dapat membuat punggung tegang, termasuk mengambil sesuatu yang ringan sekalipun.

2.2 Istirahat/Tidur
Dengan adanya parubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban berat pada perut, terjadi perubahan sikap tubuh. Tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan. Oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting bagi ibu hamil.
Ibu hamil dianjurkan untuk merencanakan periode istirahat, terutama saat hamil tua. Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rokhani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin. Tidur pada malam hari selama ±8 jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari selam satu jam. Ibu hamil harus menghindari posisi duduk dan berdiri dalam menggunakan kedua ibu jari, dilakukan 2 kali sehari selama 5 menit.
Posisi berbaring miring dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterin dan oksigenasi fetoplasental. Selama periode istirahat yang singkat, seorang perempuan bisa mengambil posisi terlentang kaki disandarkan pada dinding untuk meningkatkan aliran vena dari kaki dan mengurai odema kaki serta varises vena.
Relaksasi adalah membebaskan fikiran dan beban dari ketegangan, yang dengan sengaja diupayakan dan dipraktekkan. Kemampuan relaksasi secara disengaja dan sadar dapat dimanfaatkan sebagai pedoman untuk mengurangi ketidaknyamanan yang normal sehubungan dengan kehamilan. Selain itu, relaksasi juga mengurangi stres sehingga persepsi nyeri tidak menggangu dan ibu masih mampu melahirkan anak. Untuk memperoleh relaksasi sempurna, ada beberapa syarat yang harus dilakukan selama dalam posisi relaksasi yaitu :
a)      Tekuk semua persendian dan pejamkan mata
b)      Lemaskan seluruh otot-otot tubuh, termasuk otot-otot wajah
c)      Lakukan pernapasan secara teratur dan berirama
d)     Pusatkan pikiran pada irama pernafasan atau pada hal-hal yang menyenangkan
e)      Apabila pada saat itu keadaan menyilaukan atau gaduh, tutup mata dengan sapu tangan dan tutup telinga dengan bantal
f)       Pilih posisi relaksasi yang menurut anda paling menyenangkan
Waktu terbaik untuk melakukan relaksasi adalah setiap hari setelah makan siang, pada awal istirahat sore, serta malam sewaktu tidur. Ada beberapa posisi relaksasi yang dapat dilakukan selama dalam keadaan istirahat atau selama proses persalinan.
a)      Posisi relaksasi dengan posisi terlentang
Berbaring terlentang, kedua tungkai kaki lurus dan terbuka sedikit, kedua lengan rileks disamping. Di bawah lutut dan epala diberi bantal. Pejamkan mata, lemaskan seluruh tubuh, tenang dan lakukan pernafasan yang teratur dan berirama.
b)      Posisi relaksasi dengan posisi berbaring miring
Berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, di bawah kepala diberi bantal dan dibawah perut pun sebaiknya diberi bantal, agar perut tidak menggantung. Pejamkan mata, tenang dan atur pernafasan dengan teratur dan berirama.
           
c)      Posisi relaksasi dalam keadaan berbaring terlentang
Kedua lutut ditekuk, berbaring terlentang, kedua lengan di samping telinga, tutuplah mata dan tenang. Posisi ini dapat dilakukan selama akhir kala satu
d)     Posisi relaksasi dengan posisi duduk
Duduk membungkuk, kedua lengan di atas sandaran kursi atau di atas tempat tidur. Jika duduk, menghadaplah ke tempat tidur. Kedua kaki tidak boleh menggantung. Posisi ini dapat dilakukan selama kala satu, sebelum naik ke tempat persalinan
Keempat posisi tersebut di atas dapat dipergunakan selama ada his dan pada saat itu, anda harus mampu mengkonsentrasi diri pada irama pernafasan atau pada sesuatu yang menyenagkan. Sangat dianjurkan untuk tidak memperhatikan nyeri.

2.3 Exercise/Senam Hamil
Senam hamil bukan merupakan suatu keharusan. Namun, dengan melakukan senam hamil akan banyak memberi manfaat dalam membantu kelancaran proses kelahiran, antara lain dapat melatih pernafasan, relaksasi, menguatkan otot-otot panggul dan perut, serta merlatih cara mengejan yang benar.
Tujuan umum senam hamil
1.      Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan.
2.      Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan.
3.      Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.
Tujuan khusus senam hamil :
1.      Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen, dan jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme persalinan.
2.      Melonggarkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses persalinan.
3.      Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin, dan mengurangi sesak napas.
4.      Memperoleh cara melakukan konstraksi dan relaksasi yang sempurna.
5.      Menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan.
6.      Dapat mengatur diri kepada ketenangan.
Manfaat senam hamil secara terukur dan teratur :
a.       Memperbaiki sirkulasi darah
b.      Mengurangi pembengkakan
c.       Memperbaiki keseimbangan otot
d.      Mengurangi resiko gangguan gastro intestinal termasuk sembelit
e.       Mengurangi kram atau kejang kaki
f.       Menguatkan otot perut
g.      Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
Syarat mengikuti senam hamil :
Ø  Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan
Ø  Latihan dilakukan setelah kehamilan mencapai 22 minggu
Ø  Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin
Ø  Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah pimpinan instruktur senam hamil
Pelaksanaan senam sedikitnya seminggu sekali dan menggunakan pakaian yang sesuai dan longgar. Lakukan selalu pemanasan dan pendinginan setiap kali senam. Intensitas senam harus disesuaikan dengan kondisi tubuh. Bila dilantai gunakan kasur atau matras saat melakukan senam. Jangan mendadak berdiri saat usai senam, tetapi lakukan secara perlahan untuk menghindari pusing.

CARA LATIHAN SENAM HAMIL
Latihan Pendahuluan
Tujuan latihan pendahuluan ini adalah untuk mengetahui daya kontraksi otot-otot tubuh, luas gerakan persendian, dan mengurangi serta menghilangkan rasa nyeri dan kekakuan tubuh.
Latihan 1
Sikap: duduk tegak bersandar ditopang kedua tangan, kedua tungkai kaki diluruskan dan dibuka sedikit, seluruh tubuh lemas dan rileks.
                      
Latihan:
1.      Gerakkan kaki kiri jauh kedepan, kaki kanan jauh kebelakang, lalu sebaliknya gerakan kaki kanan jauh kedepan kaki kiri jauh kebelakang.
           
2.      Gerakkan kaki kanan dan kiri sama-sama jauh kedepan dan kebelakang (fleksi plantar dan dorsal).
3.      Gerakkan kaki kanan dan kiri bersama-sama ke kanan da kiri.
4.      Gerakkan kaki kanan dan kiri bersama-sama ke arah dalam (endorotasi) sampai ujung jari menyentuh lantai, lalu gerakkan kedua kaki ke arah luar (eksorotasi).
5.      Putarkan kedua kaki bersama-sama (sirkumduksi) ke kanan dan kiri masing-masing 4 kali.
6.      Angkat kedua lutut tanpa menggeser kedua tumit dan bokong, tekankan kedua tungkai kaki kelantai sambil mengerutkan otot dubur, lalu tarik otot-otot perut sebelah atas simfisis ke dalam (kempiskan perut) kemudian relaks kembali. Lakukan sebanyak 8 kali.
Latihan 2
Sikap: duduk, tegak, kedua tungkai kaki lurus dan rapat.
Latihan:  letakkan tungkai kanan di atas tungkai kiri, kemudian tekan tungkai kiri dengan kekuatan seluruh tungkai kanan sambil mengempeskan dinding perut bagian atas dan mengerutkan liang dubur selama beberapa saat, kemudian istirahat. Ulangi gerakan inidengan tungkai kiri di atas tungkai kanan. Lakukan gerakan-gerakan tersebut masing-masing 8 kali.
Latihan 3
Sikap: duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus, rapat dan rileks.
Latihan:
1.      Angkat tungkai kanan ke atas, lalu letakkan kembali, angkat tungkai kiri ke atas, lalu letakkan kembali, lakukan berganti-ganti sebanyak 8 kali.
2.      Lakukan pula latihan seperti diatas dalam posisi berbaring telentang, kedua tungkai kaki lurus, angkat kedua tungkai bersama-sama, kedua lutut jangan ditekuk, kemudian turunkan kembali perlahan-lahan. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali.


Latihan 4
Sikap: duduk bersila,  badan tegak, kedua tangan di atas bahu, kedua lengan di samping badan.
          
Latihan:
1.      Tekan samping payudara dengan sisi lengan atas.
2.      Lalu putarkan kedua lengan tersebut kedepan, ke atas samping telinga.
3.      Teruskan sampai kebelakang, dan akhirnya kembali ke sikap semula. Lakukan gerakan-gerakan di atas sebanyak 8 kali.
Latihan 5
Sikap: berbaring telentang kedua lengan di samping badan dan ke dua lutut ditekuk.
                
Latihan: angkat pinggul sampai badan dan kedua tungkai atas membentuk sudut dengan lantai yang ditahan oleh kedua kaki dan bahu. Turunkan pelan-pelan. Lakukan sebanyak 8 kali.
               
Latihan 6
Sikap: berbaringlah telentang, kedua kaki lurus, ke dua lengan berada di samping badan, keseluruhan badan rileks.
Latihan: panjangkan tungkai kanan dengan menarik tungkai kiri mendekati bahu kiri, lalu kembali pada posisi semula. Ingat kedua lutut tidak boleh ditekuk (dibengkokkan). Keadaan dan gerakan serupa dilakukan sebaliknya untuk tungkai kiri. Setiap gerakan dilakukan masing-masing dua kali. Latihan ini diulangi sebanyak 8 kali.
Latihan 7
Panggul diputar ke kanan dan kiri masing-masing 4 kali. Gerakan panggul ke kiri yang dilakukan sebagai berikut: tekankan pinggang ke lantai sambil mengempiskan perut dan mengerutkan otot dubur, gerakkan panggul ke kanan, angkat pinggang, gerakkan panggul ke kiri dan seterusnya.
Cara-cara latihan pendahuluan di atas dilakukan beberapa hari sampai wanita hamil ini dapat menjalankan latihan-latihan inti.
Latihan Inti
Klasifikasi dan tujuan dari latihan ini adalah:
Ø  Latihan pembentukan sikap tubuh
Untuk mendapatkan sikap tubuh yang baik selama hamil. Karena sikap tubuh yang baik menyebabkan tulang panggul naik, sehingga janin berada dalam kedudukan normal. Sedangkan sikap tubuh yang tidak baik akan menyebabkan tulang panggul turun, sehingga kedudukan janin kurang baik.
Ø  Latihan kontraksi dan relaksasi
Untuk memperoleh sikap tubuh dan mengatur relaksasi pada waktu yang diperlukan.
Ø  Latihan pernafasan
Untuk melatih berbagai teknik pernafasan supaya dapat dipergunakan pada waktunya sesuai kebutuhan.
Syarat guna mendapatkan pernafasan yang sempurna adalah relaksasi seluruh tubuh, berkonsentrasi, dan untuk melemaskan otot-otot dinding perut dan pernafasan maka kedua lutut harus ditekuk.
Selama kehamilan bentuk-bentuk latihan ini dilakukan secara terpadu dan cara latihanya dibagi menurut umur kehamilan yaitu latihan pada kehamilan minggu ke 22-25, 26-30, 31-34, dan minggu ke 35 keatas.
Minggu ke 22-25
Ø  Latihan Pembentukan Sikap Tubuh
Sikap: berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan di samping badan dan santai (relaks).
Latihan: angkat pinggang sampai badan membentuk lengkungan. Lalu letakkan pinggang ke lantai sambil mengempiskan perut, serta kerutkan otot-otot dubur (8-10 kali).

·         Latihan Kontraksi Relaksasi
Sikap : berbaring terlentang,kedua lengan di samping badan,kedua kaki ditekuk pada lutut dan rileks.
Latihan : tegangkan otot-otot muka dengan cara mengerutkan dahi, mengatupkan tulang rahang dan menegangkan otot-otot leher selama beberapa detik,lalu lemaskan dan rileks.Lakukan ini delapan sampai sepuluh kali.

·         Latihan Pernapasan
Sikap : berbaring telentang ,kedua lengan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan santai.
Latihan :
1.      Letakkan tangan kiri di atas perut
2.      Lakukan pernapasan diafragma : tarik napas melalui hidung,tangan kiri naik ke atas mengikuti dinding perut yang menjadi naik,lalu hembuskan napas melalui mulut.Frekuensi latihan adalah 12-14 kali per menit.
3.      Lakukan gerakan pernapasan ini sebanyak 8 kali dengan interval 2 menit.
Latihan-latihan tersebut diatas bertujuan mempercepat timbulnya relaksasi, menghilangkan rasa nyeri his kala pendahuluan  dan his kala pembukaan, dan untuk mengatasi rasa takut dan stress.
    Minggu  ke 26-30
·         Latihan Pembentukan Sikap Tubuh
Sikap : merangkak,kedua tangan sejajar bahu. Tubuh sejaajr dengan lantai,sedangkan tangan dan paha tegak lurus.
Latihan :
1.      Tundukkan kepala, sampai terlihat ke arah vulva,pinggang diangkat sampai mengempiskan perut bawah dan mengerutkan dubur.
2.      Lalu turunkan pinggang,angkat kepala sambil lemaskan otot-otot dinding perut dan dasar panggul.Ulangi kegiatan diatas sebanyak 8 kali.

·         Latihan Kontraksi dan Relaksasi
Sikap : berbaring telentang, kedua tangan di samping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan santai.
Latihan : lemaskan seluruh tubuh, kepalkan kedua lengan dan tegangkan selama beberapa detik, lalu lemaskan kembali.Kerjakan sebanyak 8 kali.

·         Latihan Pernapasan
Sikap : berbaring telentang, kedua kaki ditekuk pada lutut,kedua lengan disamping badan dan lemaskan badan.
Latihan :
1.      Lakukan pernapasan torak (dada) yang dalam selama 1 menit lalu ikuti dengan pernapasan diafragma.Kombinasi kedua pernapasan ini dilakukan delapan  kali dengan masa internal2 menit.
2.      Latihan pernapasan bertujuan untuk mengatasi rasa nyeri (sakit) his pada waktu persalinan.

Minggu ke 31-34
Ø  Latihan Pembentukan Sikap Tubuh
Sikap: berdiri tegak, kedua lengan disamping badan,kedua kaki selebar bahu dan berdiri relaks.
Latihan :
1.      Lakukan gerakan  jongkok perlahan-lahan badan tetap lurus,lalu tegak berdiri perlahan-lahan.
2.      Pada mula berlatih, supaya jangan jatuh, kedua tangan boleh berpegangan pada misalnya sandaran kursi.Lakukan sebanyak delapan kali.

Ø  Latihan Kontraksi Dan Relaksasi
Sikap : tidur telentang, kedua lengan disamping badan kedua kaki ditekuk dan lemaskan badan.
Latihan : lakukan pernapasan diafragma dan pernapasan dada yang dalam seperti telah dibicarakan.

Ø  Latihan pernapasan
Latihan pernapasan seperti telah diharapkan tetap dengan frekuensi 26-28 per menit dan lebih cepat. Gunanya untuk menghilangkan rasa nyeri.

Minggu ke 35 sampai akan Partus
Ø  Latihan Pembentukan  Sikap Tubuh
Sikap : berbaring telentang, kedua lengan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan relaks.
Latihan : angkat badan dan bahu, letakkan dagu di atas dada melihat ke arah vulva.Kegiatan ini pertahankan beberapa saat, lalu kembali ke sikap semula dan santailah.Latihan ini diulang 8 kali dengan interval 2 menit.

Ø  Latihan Kontraksi Dan Relaksasi
Sikap : tidur telentang,kedua lengan di samping badan, kedua kaki lurus, lemaskan seluruh tubuh, lakukan pernapasan secara teratur dan berirama.
Latihan : tegangkan seluruh otot tubuh dengan cara : katupkan rahang kerutkan dahi, tegangkan otot-otot leher, kepalkan kedua tangan, tegangkan bahu, tegangkan otot-otot perut, kerutkan dubur, tegangkan kedua tungkai kakidan tahan nafas. Setelah beberapa saat, kembali ke sikap semula dan lemaskan seluruh tubuh. Lakukan kegiatan ini 9 kali.
      
Ø  Latihan Pernapasan
Sikap : tidur telentang, kedua lutut dipegang oleh kedua lengan (posisi litotomi) dan relaks.
Latihan : buka mulut sedikit dan bernapaslah sedalam-dalamnya, lalu tutup mulut. Latihan mengejan seperti buang air besar (defekasi) kea rah bawah dan depan. Setelah lelah mengejan, kembali ke posisi semula. Latihan ini diulang 4 kali dengan interval 2 menit.
            
·         Latihan Penenangan dan Relaksasi
Ø  Latihan Penenangan
Tujuan : latihan ini berguna untuk menghilangkan tekanan (stres) pada waktu melahirkan. Dengan latihan ini diharapkan ibu dapat menjadi tenang dan memperoleh relaksasi sempurna menghadapi persalinan.
Sikap : Berbaringlah miring kea rah punggung janin, misalkan ke kiri maka lutut kanan diletakkan di depan lutut kiri keduanya ditekuk.  Tangan kanan ditekuk di depan badan, sedangkan tangan kiri di belakang badan.
Ø  Latihan : tenang, lemaskan seluruh badan, mata dipicingkan, hilangkan semua suara yang mengganggu; atasi tekanan. Kerjakan latihan ini selama 5-10 menit.
·         Latihan Relaksasi
Syarat :
a)      Tutuplah mata dan tekukkan semua persendian
b)      Lemaskan seluruh otot-otot badan termasuk muka
c)      Pilihlah tempat yang tenang atau tutuplah mata dan telinga
d)     Pusatkan pikiran pada satu titik, misalnya pada irama pernapasan
e)      Pilihlah posisi relaksasi yang anda senangi
Ada 4 posisi relaksasi, yaitu :
a)      Posisi telentang kedua kaki lurus
b)      Berbaring telentang, kedua lutut ditekuk
c)      Berbaring miring, atau
d)     Posisi relaksasi sedang duduk, yaitu dengan duduk menghadap sandaran kursi dalam posisi membungkuk, kedua kaki ke lantai, kedua tangan di atas sandaran kursi. Duduklah dengan tenang.
Pada ke 4 posisi diatas relaksasi dilakukan dengan jalan menutup/memicingkan mata, melemaskan otot-otot seluruh tubuh, tenang dan bernapas dalam dan teratur. Gunanya untuk memberikan ketenangan dan mengurangi nyeri oleh his, karena itu dapat dilakukan pada kala pendahuluan dan kala pembukaan.














BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan :
Ibu hamil memerlukan pemenuhan akan kebutuhan fisik diantaranya mobilisasi/body mekanik, istirahat/tidur, exercise/senam hamil. Untuk body mekanik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain posisi saat duduk, berdiri, berjalan, dan tidur. Untuk istirahat dan tidur seharusnya ibu hamil dianjurkan untuk tidur malam ±8 jam dan dalam keadaan relaks pada siang hari selama 1 jam, ibu juga dapat melakukan kegiatan relaksasi untuk menambah kenyamanan saat tidur. Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot, sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan normal serta mengimbangi perubahan titik berat tubuh. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, ginjal, dan penyulit dalam kehamilan.

3.2  Saran
Untuk Tenaga Kesehatan :
1.      Memperdalam pengetahuan tentang perubahan tentang kebutuhan fisik ibu hamil tentang mobilisasi/body mekanik, istirahat/tidur, exercise/senam hamil
Untuk Institusi :            
1.      Memberikan waktu lebih untuk membahas materi tentang kebutuhan fisik ibu hamil tentang mobilisasi/body mekanik, istirahat/tidur, exercise/senam hamil
            Untuk mahasiswa :
1.      Memahami secara benar mengenai kebutuhan fisik ibu hamil tentang mobilisasi/body mekanik, istirahat/tidur, exercise/senam hamil


DAFTAR PUSTAKA

Kusmiati, Yuni, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta: Fitramaya
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Edisi 2. Jakarta: EGC
Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Sumber Internet:







BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan :
Ibu hamil memerlukan pemenuhan akan kebutuhan fisik diantaranya mobilisasi/body mekanik, istirahat/tidur, exercise/senam hamil. Untuk body mekanik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain posisi saat duduk, berdiri, berjalan, dan tidur. Untuk istirahat dan tidur seharusnya ibu hamil dianjurkan untuk tidur malam ±8 jam dan dalam keadaan relaks pada siang hari selama 1 jam, ibu juga dapat melakukan kegiatan relaksasi untuk menambah kenyamanan saat tidur. Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot, sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan normal serta mengimbangi perubahan titik berat tubuh. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, ginjal, dan penyulit dalam kehamilan.

3.2  Saran
Untuk Tenaga Kesehatan :
1.      Memperdalam pengetahuan tentang perubahan tentang kebutuhan fisik ibu hamil tentang mobilisasi/body mekanik, istirahat/tidur, exercise/senam hamil
Untuk Institusi :
1.      Memberikan waktu lebih untuk membahas materi tentang kebutuhan fisik ibu hamil tentang mobilisasi/body mekanik, istirahat/tidur, exercise/senam hamil
            Untuk mahasiswa :
1.      Memahami secara benar mengenai kebutuhan fisik ibu hamil tentang mobilisasi/body mekanik, istirahat/tidur, exercise/senam hamil







DAFTAR PUSTAKA

Kusmiati, Yuni, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta: Fitramaya
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Edisi 2. Jakarta: EGC
Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Sumber Internet: