Belajar yang rajin, Bekerja, Berkarya, dan Bermanfaat untuk sesama! Percayalah, tidak ada hal yang sia-sia. Semoga Tuhan memudahkan jalan kita dalam menuntut dan mengamalkan ilmu. Aamiin... :D

Kamis, 12 Juli 2012

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA


SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:
  1. menerima makanan
  2. memecah makanan yang komplex menjadi sederhana berupa zat-zat gizi berupa sari makanan (suatu proses yang disebut pencernaan)
  3. menyerap sari makanan di jonjot usus halus oleh darah yang di dalam aliran darah
  4. akhirnya zat sederhana berupa sari makanan itu masuk sel sehingga bisa digunakan dalam metabolisme sel
  5. membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.(defekasi)
System ini tersusun atas 2 hal pokok yaitu
  1. Tractus Digestivus (Saluran Pencernaan-berupa Organ yang dilalui makanan)
  2. Glandulla Digestivus (Kelenjar Pencernaan-berupa organ kelenjar yang memeberikan sekretnya ke Saluran Pencernaan
Tractus Digestivus terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.
Glandulla Digestivus terdiri dari organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, sebagai kelenjar yaitu pankreas, hati dan kandung empedu, kelenjarludah

Ada 3 kelenjar ludah yang membantu pencernaan dengan mengeluarkan baik  musin maupun enzim ptialin yaitu Sub lingualis , Sub mandibularis dan  Parotis
Mulut, Tenggorokan & Kerongkongan
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan.
Bagian dalamdari mulut dilapisi oleh selaput lendir.
Saluran dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya ke dalam mulut.



Pada saat makan, aliran dari ludah untuk
  1. Membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya.
  2. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung
  3. tentu ludah juga berguna untuk mempermudah menelan mengirim makanan dari mulut ke lambung melalui kerongkongan
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna.

Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.Di dasar mulut terdapat lidah, yang berfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan.


Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung.(syaraf tepi otak no 1)
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
Penciuman lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.

Di belakang dan dibawah mulut terdapat pangkal tenggorokan /kerongkongan (faring). yang kemudian makanan diteruskan ke Kerongkongan ( Oesophagus)
Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir.
Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung menembus rongga dada (paru paru).

2.      Lambung
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kantong , terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus danantrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup.
-          Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
-          Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.
-          Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 4 zat penting: Lendir, asam klorida, prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein), hormon gastrin
Ø  LENDIR
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.
Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh
bakteriHelicobacter pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
Ø   HCl
·      Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein.
·      Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
·      Pelepasan asam dirangsang oleh:
- saraf yang menuju ke lambung
- gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)
- histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).
·      Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein.
·      Pepsin merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu protein dan kandungan utama dari daging.
·      Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung (misalnya alkohol dan aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.
3.      Usus halus ( Intestinum Tenue)
dibagi 3 bagian yaitu : Duodenum , Yeyunum , Illeum
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.
  • Perlu dipahami bahwa makanan dari lambung dengan suasana asam ini membuat klep pyloric lambung terbuka sehingga chime (makanan yang sudah dicerna di lambung )
  • Dari lambung turun ke Duodenum ,
  • Ketika makanan ada di usus duodenum klep Isosekum 12 jari menutup karena asam ,
  • makanan yang asam tersebut membuat usus 12 jari mengeluarkan hormon Koleosistokinin dan Sekretin di sekresi ,
  • Koleosistokinin segera dibawa ke empedu dan sekretin oleh darah dibawa ke Pancreas ,
  • kedua kelenjar tersebut akan segera mengeluarkan getahnya
  • Pancreas mengeluarkan enzim TLA (Tripsin - Lipase -Amilase) juga garam Na2HCO3
  • Empedu mengeluarkan bilus empedu untuk membantu pencernaan lemak
  • Enzim TLA , garam NaH2CO3 serta billus empedu disekresikan ke usus dua jari untuk mengemulsi lemak akhirnya suasana makanan jadi basa
  • Karena pH naik jadi basa maka Klep Pilorus menutup dan Klep ke arah Yeyenum terbuka makanan sepanjang 25 Cm (12 Jari itu) turun ke Yeyenum
  • Begitu seterusnya sampai lambung kosong kurang lebih 8 jam

Ø  Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus.
Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
Ø  Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati.
Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut
sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.
Gerakan
peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.
Ø  Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili).
Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum, sehingga menambah jumlah zat gizi yang diserap.
Ø  Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri darijejunum danileum.
Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya.
Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari lipatan-lipatan, vili dan mikrovili.
Ø  Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta.
Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Ø  Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui usus halus.
Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung.
Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.
Pankreas

Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:
- Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
- Pulau pankreas, menghasilkan hormon.
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah.

Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus.
Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.

Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.
Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:
- Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
- Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
- Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan
glukagon).
Hati

Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler).
Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagaivena porta.
Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.

Darah diolah dalam 2 cara:
- Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang
- Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan.
Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu.
Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.
Kandung empedu & Saluran empedu

Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang selanjutnya bergabung membentuk duktus hepatikus umum.
Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum.
Duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum.

Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati.
Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi.
Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.

Empedu memiliki 2 fungsi penting:
- Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
- Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutamahemoglobinyang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:

  • Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan
  • Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya
  • Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan
  • Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh
  • Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.
  • Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu.
  • Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik.
  • Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.
4.      Usus besar ( Intestinum Crassum)

Usus besar terdiri dari:
- Kolon asendens (kanan)
- Kolon transversum
- Kolon desendens (kiri)
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).

Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus.

Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja.

Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat.

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
5.      Rektum & Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

Sfingter ani eksternus otot



musculus sphincter ani eksternus



cabang dari sakral keempat dan ranting dari cabang hemoroid inferior saraf pudenda
menjaga lubang anus dan lubang ditutup

 
Sfingter ani eksternus otot
Koronal bagian melalui lubang anus . B. rongga dari kandung kemih VD Duktus deferens . SV vesikel seminalis . R. Kedua bagian dari rektum . AC Anal kanal. LA levator ani . IS sfingter ani internus . ES Sphinear ani eksternus .




Para sfingter ani eksternus (sfingter anal eksternal) adalah bidang datar dari serat otot, berbentuk elips dan erat melekat pada integumen sekitar margin dari anus .

1.      Anatomi

Ini ukuran sekitar 8 sampai 10 cm panjangnya, dari anterior ke posterior ekstremitas, dan sekitar 2,5 cm sebaliknya anus, saat buang air besar terjadi ditarik sfingter otot.
Ini terdiri dari dua strata, superfisialis dan profunda.
  • Bagian lebih dalam membentuk sfingter lengkap untuk anal kanal . Serat yang mengelilingi kanal, erat diterapkan pada otot sfingter ani internus , dan dalam campuran depan dengan otot-otot lainnya pada titik pusat dari perineum .
Dalam sebagian besar kasus serat decussate di depan anus, dan kontinu dengan perinæi Transversi superficiales .
Posterior, mereka tidak melekat pada tulang ekor , tetapi terus-menerus dengan orang-orang dari sisi yang berlawanan di belakang lubang anus.
Tepi atas otot sakit-didefinisikan, karena serat yang dilepaskan dari itu untuk bergabung dengan levator ani .

2.         Aksi

Aksi otot ini berbeda.
(1) Hal ini, seperti otot-otot lain, selalu dalam keadaan kontraksi tonik, dan tidak memiliki otot antagonistik itu membuat lubang anus dan lubang tertutup.
(2) Hal ini dapat dimasukkan ke dalam kondisi kontraksi yang lebih besar di bawah pengaruh kehendak, sehingga lebih tegas untuk menutup jalan aperture dubur, dalam upaya ekspirasi tidak berhubungan dengan buang air besar .
(3) Mengambil titik tetap tersebut pada tulang ekor , hal ini membantu untuk memperbaiki titik pusat dari perineum , sehingga bulbokavernosus dapat bertindak dari titik tetap.

Sfingter ani internus otot


musculus sphincter ani internus



menjaga lubang anus dan lubang ditutup, membantu dalam pengusiran dari kotoran

 
Sfingter ani internus otot
Koronal bagian melalui lubang anus . B. rongga dari kandung kemih VD Duktus deferens . SV vesikel seminalis . R. Kedua bagian dari rektum . AC Anal kanal. LA levator ani . IS sfingter ani internus . ES Sphinear ani eksternus .

Sphincter ani internus (atau anal sphincter internal) adalah sebuah cincin otot yang mengelilingi sekitar 2,5 cm dari anal kanal ; batas inferior adalah kontak dengan, tapi cukup terpisah dari, sfingter ani eksternus .
Ini adalah sekitar 5 mm, dan dibentuk oleh agregasi dari serat melingkar tak terkendali dari usus . Perbatasan yang lebih rendah adalah sekitar 6 mm dari lubang dari anus .

Aksi

Tindakannya sepenuhnya disengaja. Ini membantu sfingter ani eksternus untuk menutup jalan aperture anal dan membantu dalam pengusiran dari kotoran . Serat simpatis dari dua segmen lumbal pertama dari sumsum tulang belakang pasokan sphincter internal. Hal ini tidak dipersarafi oleh saraf pudenda , yang membawa somatik (motor dan sensorik).

Levator ani


musculus levator ani
permukaan bagian dalam dari sisi panggul lebih rendah
Batin permukaan tulang ekor m. levator ani sisi berlawanan, dan ke dalam struktur yang menembus itu.
·          coccygeal pleksus [1]
puborectalis :
mendukung visera di rongga panggul

 
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas (http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Levator_ani)
Levator ani
Levator ani kiri dari dalam.
Koronal bagian melalui lubang anus . B. rongga dari kandung kemih VD Duktus deferens . SV vesikel seminalis . R. Kedua bagian dari rektum . AC Anal kanal. Levator ani LA. IS sfingter ani internus . ES Sphinear ani eksternus .





M. levator ani adalah, luas tipis otot , terletak di sisi panggul .

Hal ini melekat pada permukaan dalam dari sisi panggul lebih rendah, dan bersatu dengan sesama dari sisi yang berlawanan untuk membentuk sebagian besar dari lantai rongga panggul.
Ini mendukung visera dalam rongga panggul, dan mengelilingi berbagai struktur yang melewatinya.
Dalam kombinasi dengan otot coccygeus , itu membentuk diafragma panggul .

Bagian

M. levator ani dibagi menjadi tiga bagian:

Asal dan penyisipan serat

M. levator ani muncul, di depan, dari permukaan posterior ramus superior pubis lateral simfisis , belakang, dari permukaan dalam dari tulang belakang dari iskium , dan antara dua titik, dari fasia obturatorius .
Posterior, ini asal sesuai fasia, kurang lebih erat, dengan lengkungan tendon pada fascia panggul, tapi di depan, otot muncul dari fasia pada jarak yang bervariasi di atas lengkungan, dalam beberapa kasus mencapai hampir setinggi kanal untuk pembuluh obturator dan saraf.
Serat lulus ke bawah dan ke belakang ke garis tengah lantai panggul; paling posterior dimasukkan ke dalam sisi dua segmen terakhir dari tulang ekor ; mereka menempatkan lebih anterior bersatu dengan otot sisi yang berlawanan, dalam rata-rata berserat raphe (anococcygeal raphe), yang terbentang antara tulang ekor dan margin dari anus .
Serat menengah dimasukkan ke sisi rektum , pencampuran dengan serat-serat otot sfingter, terakhir, serat anterior turun pada sisi prostat untuk bersatu di bawahnya dengan otot sisi yang berlawanan, bergabung dengan serat-serat dengan sfingter ani eksternus dan transversus di perinei , pada titik tendon sentral perineum .
Bagian anterior kadang-kadang dipisahkan dari sisa otot oleh jaringan ikat.
Dari keadaan ini, serta dari hubungan yang janggal dengan prostat , yang mendukung seperti dalam gendongan, telah digambarkan sebagai otot yang berbeda, di bawah nama prostatæ levator.
Pada wanita serat anterior levator ani turun pada sisi vaginanya .

Persarafan

Otot levator ani yang sebagian besar dipersarafi oleh saraf pudenda , saraf perineum dan saraf rektalis inferior dalam konser. Selain itu, saraf tulang belakang sacral ( S3 , S4 ) mempersarafi otot-otot secara langsung juga (di ~ 70% dari orang). Kadang-kadang (di ~ 40%  orang) saraf rektalis inferior m. levator ani innervates otot independen dari saraf pudenda.





Perut kembung

Perut kembung adalah pengusiran melalui rektum dari campuran gas yang merupakan produk sampingan dari proses pencernaan mamalia dan hewan lainnya. Campuran gas ini dikenal sebagai flatus di medspeak, informal sebagai kentut, atau hanya (dalam bahasa Inggris Amerika ) gas, dan dikeluarkan dari rektum dalam proses bahasa sehari-hari disebut sebagai "gas lewat", "melanggar angin" atau " kentut ". Flatus dibawa ke rektum oleh yang sama peristaltik proses yang menyebabkan feses untuk turun dari usus besar. Para suara umumnya terkait dengan perut kembung disebabkan oleh getaran dari anus sfingter , dan kadang-kadang tertutup oleh pantat .

Komposisi kentut

Nitrogen , konstituen utama dari udara , adalah primer gas yang dilepaskan selama perut kembung, bersama dengan karbon dioksida . Komponen lebih kecil gas metana dan hidrogen yang mudah terbakar , dan sebagainya kentut mengandung jumlah yang cukup ini dapat dinyalakan . Namun, tidak semua manusia memproduksi kentut yang mengandung metana. Misalnya, dalam satu studi dari kotoran dari sembilan orang dewasa, hanya lima dari sampel mengandung archaea mampu menghasilkan metana. Hasil yang serupa ditemukan dalam sampel gas diperoleh dari dalam rektum.
Gas yang dilepaskan selama acara flatus sering memiliki bau yang tidak menyenangkan . Selama bertahun-tahun, ini dianggap karena skatole dan indole , yang merupakan produk sampingan dari pencernaan dari daging . Namun, kromatografi gas pengujian pada tahun 1984 mengungkapkan bahwa belerang yang mengandung senyawa, seperti methanethiol , hidrogen sulfida (bau telur busuk) dan dimetil sulfida , juga yang bertanggung jawab untuk bau.
Insiden senyawa bau-bauan dalam meningkatkan emisi dari gas dalam perut herbivora , seperti ternak , melalui omnivora untuk karnivora spesies. Bau tersebut juga dapat disebabkan oleh adanya sejumlah besar mikroflora bakteri dan / atau adanya kotoran di rektum.
Komponen utama dari flatus, yang tidak berbau, dengan persentase adalah:

Fisiologi

Flatus dibawa ke rektum oleh proses yang sama yang menyebabkan feses untuk turun dari usus besar (lihat gerakan peristaltik ), dan dapat menyebabkan perasaan yang sama urgensi dan ketidaknyamanan. Peneliti menyelidiki peran ujung saraf sensorik di anal kanal tidak menemukan mereka untuk menjadi penting untuk mempertahankan cairan di anus, dan bukannya berspekulasi bahwa peran mereka mungkin untuk membedakan antara kentut dan kotoran, sehingga membantu mendeteksi kebutuhan untuk buang air besar atau menandakan akhir dari buang air besar. [5]
Suara bervariasi tergantung pada keketatan dari sfingter otot dan kecepatan dari gas yang mendorong, serta faktor-faktor lain, seperti air dan lemak tubuh. Lemparan pendengaran (suara) dari ledakan gas dalam perut juga dapat dipengaruhi oleh anal muara sungai . Di antara manusia, perut kembung kadang-kadang terjadi secara tidak sengaja, seperti insidental untuk batuk atau bersin atau selama orgasme ; pada kesempatan lain, perut kembung dapat secara sukarela diperoleh dengan menegangkan rektum atau "bantalan bawah" pada perut atau usus dan kemudian otot-otot relaksasi sfingter anal, sehingga dalam pengusiran flatus.

Berak

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Buang air besar (dari bahasa Latin defecatio akhir) adalah tindakan terakhir dari pencernaan dimana organisme menghilangkan padat, setengah padat atau cair limbah bahan ( kotoran ) dari saluran pencernaan melalui anus . Gelombang kontraksi otot yang dikenal sebagai gerakan peristaltik dalam dinding usus materi bergerak kotoran melalui saluran pencernaan menuju rektum . Makanan yang tidak tercerna juga dapat diusir dengan cara ini dalam proses yang disebut egestion .

Siklus buang air besar

Pada manusia dewasa, proses buang air besar, atau siklus buang air besar, biasanya merupakan kombinasi dari proses baik sukarela dan tidak sukarela. Siklus buang air besar adalah interval waktu antara menyelesaikan satu buang air besar, dan penyelesaian buang air besar berikut. Pada awal siklus, ampula rektum (anatomis juga: ampula recti) bertindak sebagai fasilitas penyimpanan sementara untuk bahan yang tidak dibutuhkan. Sebagai tambahan feces memasuki rektum, dinding rektum berkembang. Sebuah peningkatan yang cukup dalam feces dalam rektum menyebabkan reseptor peregangan dari sistem saraf yang terletak di dinding rektum untuk memicu kontraksi otot-otot dubur, relaksasi sfingter anal internal dan kontraksi awal dari otot rangka dari sfingter eksternal. Relaksasi sfingter ani interna menyebabkan sinyal untuk dikirim ke otak menunjukkan dorongan untuk buang air besar.
Jika dorongan ini tidak ditindaklanjuti, bahan dalam rektum sering dikembalikan ke usus oleh peristaltik terbalik di mana lebih air diserap, sehingga untuk sementara mengurangi tekanan dan peregangan dalam rektum. Bahan kotoran tambahan disimpan dalam usus besar sampai gerakan massa berikutnya 'peristaltik' usus besar melintang dan menurun. Jika buang air besar ditunda untuk waktu yang lama dengan kotoran bisa mengeras dan autolyze, mengakibatkan sembelit .
Setelah sinyal sukarela untuk buang air besar dikirim kembali dari otak, tahap akhir dari siklus dimulai. Rektum sekarang kontrak dan memperpendek di gelombang peristaltik , sehingga memaksa feces keluar dari dubur dan keluar melalui lubang anus. Para intern dan eksternal anal sphincters bersama dengan otot puborectalis memungkinkan feses akan disahkan dengan menarik anus di atas kotoran keluar dalam shortening dan tindakan kontraktor.

aspek Muscular

Buang air besar biasanya dibantu dengan mengambil napas dalam-dalam dan mencoba untuk mengusir udara ini terhadap tertutup glotis ( Valsava manuver ). Ini kontraksi ekspirasi dada otot, diafragma , otot dinding perut, dan panggul diafragma mengerahkan tekanan pada saluran pencernaan. [ kutipan diperlukan ]

aspek Kardiovaskular

Selama buang air besar, toraks tekanan darah naik, dan sebagai respon refleks jumlah darah yang dipompa oleh jantung menurun. Kematian telah diketahui terjadi dalam kasus dimana buang air besar menyebabkan tekanan darah meningkat cukup untuk menyebabkan pecahnya suatu aneurisma atau untuk mengusir darah bekuan (lihat trombosis ). Juga, dalam mengakhiri manuver Valsava, tekanan darah turun, ini, sering digabungkan dengan berdiri cepat untuk meninggalkan toilet, hasil dalam kejadian umum pingsan .

Aspek Neurologis

Ketika buang air besar, otot-otot sfingter eksternal rileks. Otot-otot sfingter anal dan urethal terkait erat, dan percobaan oleh Dr Harrison Gulma di Ohio State University Medical Center telah menunjukkan bahwa mereka bisa dikontrak hanya bersama-sama, bukan individual, dan bahwa mereka berdua relaksasi menunjukkan selama buang air kecil. Hal ini menjelaskan mengapa buang air besar sering disertai dengan buang air kecil , dan mengapa buang air kecil sering disertai dengan perut kembung .
Buang air besar mungkin disengaja atau di bawah kontrol sukarela. Hilangnya kontrol sukarela buang air besar sering dialami oleh mereka yang mengalami penyakit terminal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar