SISTEM
PENCERNAAN
Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi
sebagai berikut:- menerima makanan
- memecah makanan yang komplex menjadi sederhana berupa zat-zat gizi berupa sari makanan (suatu proses yang disebut pencernaan)
- menyerap sari makanan di jonjot usus halus oleh darah yang di dalam aliran darah
- akhirnya zat sederhana berupa sari makanan itu masuk sel sehingga bisa digunakan dalam metabolisme sel
- membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.(defekasi)
System
ini tersusun atas 2 hal pokok yaitu
- Tractus Digestivus (Saluran Pencernaan-berupa Organ yang dilalui makanan)
- Glandulla Digestivus (Kelenjar Pencernaan-berupa organ kelenjar yang memeberikan sekretnya ke Saluran Pencernaan
Glandulla Digestivus terdiri dari organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, sebagai kelenjar yaitu pankreas, hati dan kandung empedu, kelenjarludah
Ada 3
kelenjar ludah yang membantu pencernaan dengan mengeluarkan
baik musin
maupun enzim ptialin yaitu Sub lingualis , Sub mandibularis dan Parotis
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan.
Bagian dalamdari mulut dilapisi oleh selaput lendir.
Saluran dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya ke dalam mulut.
Pada saat makan, aliran dari ludah
untuk
- Membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya.
- Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung
- tentu ludah juga berguna untuk mempermudah menelan mengirim makanan dari mulut ke lambung melalui kerongkongan
Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.Di dasar mulut terdapat lidah, yang berfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan.
Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung.(syaraf tepi otak no 1)
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
Penciuman lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.
Di belakang dan dibawah mulut
terdapat pangkal tenggorokan /kerongkongan (faring). yang kemudian
makanan diteruskan ke Kerongkongan ( Oesophagus)
Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara
otomatis.Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir.
Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung menembus rongga dada (paru paru).
2. Lambung
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kantong , terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus danantrum.
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kantong , terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus danantrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari
kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa
membuka dan menutup.
-
Dalam keadaan normal, sfingter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
-
Lambung berfungsi sebagai gudang
makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan
enzim-enzim.
-
Sel-sel yang melapisi lambung
menghasilkan 4 zat penting: Lendir, asam
klorida, prekursor
pepsin
(enzim yang memecahkan protein), hormon gastrin
Ø LENDIR
Lendir melindungi sel-sel lambung
dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.
Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteriHelicobacter pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteriHelicobacter pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
Ø HCl
· Asam
klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna
memecah protein.
· Keasaman
lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan
cara membunuh berbagai bakteri.
· Pelepasan
asam dirangsang oleh:
- saraf yang menuju ke lambung
- gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)
- histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).
- gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)
- histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).
· Pepsin
bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein.
· Pepsin
merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan
suatu protein dan kandungan utama dari daging.
· Hanya
beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung (misalnya alkohol dan
aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.
3. Usus halus ( Intestinum Tenue)
dibagi 3 bagian yaitu : Duodenum , Yeyunum , IlleumLambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.
- Perlu dipahami bahwa makanan dari lambung dengan suasana asam ini membuat klep pyloric lambung terbuka sehingga chime (makanan yang sudah dicerna di lambung )
- Dari lambung turun ke Duodenum ,
- Ketika makanan ada di usus duodenum klep Isosekum 12 jari menutup karena asam ,
- makanan yang asam tersebut membuat usus 12 jari mengeluarkan hormon Koleosistokinin dan Sekretin di sekresi ,
- Koleosistokinin segera dibawa ke empedu dan sekretin oleh darah dibawa ke Pancreas ,
- kedua kelenjar tersebut akan segera mengeluarkan getahnya
- Pancreas mengeluarkan enzim TLA (Tripsin - Lipase -Amilase) juga garam Na2HCO3
- Empedu mengeluarkan bilus empedu untuk membantu pencernaan lemak
- Enzim TLA , garam NaH2CO3 serta billus empedu disekresikan ke usus dua jari untuk mengemulsi lemak akhirnya suasana makanan jadi basa
- Karena pH naik jadi basa maka Klep Pilorus menutup dan Klep ke arah Yeyenum terbuka makanan sepanjang 25 Cm (12 Jari itu) turun ke Yeyenum
- Begitu
seterusnya sampai lambung kosong kurang lebih 8 jam
Ø Makanan
masuk ke dalam duodenum melalui sfingter
pilorus
dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus.
Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
Ø Duodenum
menerima enzim pankreatik dari
pankreas dan empedu dari hati.
Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebutsfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.
Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.
Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebutsfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.
Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.
Ø Beberapa
senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki
lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili).
Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum, sehingga menambah jumlah zat gizi yang diserap.
Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum, sehingga menambah jumlah zat gizi yang diserap.
Ø Sisa
dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri darijejunum danileum.
Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya.
Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari lipatan-lipatan, vili dan mikrovili.
Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya.
Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari lipatan-lipatan, vili dan mikrovili.
Ø Dinding
usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati
melalui vena porta.
Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Ø Kepadatan
dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui
usus halus.
Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung.
Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.
PankreasDi dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung.
Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.
Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:
- Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
- Pulau pankreas, menghasilkan hormon.
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah.
Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus.
Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.
Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.
Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:
- Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
- Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
- Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).
Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler).
Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagaivena porta.
Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.
Darah diolah dalam 2 cara:
- Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang
- Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan.
Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu.
Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.
Kandung empedu & Saluran empeduHati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler).
Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagaivena porta.
Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.
Darah diolah dalam 2 cara:
- Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang
- Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan.
Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu.
Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.
Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang selanjutnya bergabung membentuk duktus hepatikus umum.
Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum.
Duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum.
Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati.
Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi.
Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.
Empedu memiliki 2 fungsi penting:
- Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
- Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutamahemoglobinyang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:
- Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan
- Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya
- Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan
- Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh
- Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.
- Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu.
- Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik.
- Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.
4. Usus besar ( Intestinum Crassum)
Usus besar terdiri dari:
- Kolon asendens (kanan)
- Kolon transversum
- Kolon desendens (kiri)
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).
Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus.
Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja.
Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat.
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
Usus besar terdiri dari:
- Kolon asendens (kanan)
- Kolon transversum
- Kolon desendens (kiri)
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).
Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus.
Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja.
Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat.
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
5. Rektum & Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.
Anus merupakan
lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
Sfingter ani eksternus otot
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas (http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sphincter_ani_externus_muscle)
|
|||||||||||||||||
Koronal
bagian melalui lubang anus . B. rongga dari kandung kemih VD Duktus deferens
. SV vesikel seminalis . R. Kedua bagian dari rektum . AC Anal kanal. LA levator ani
. IS sfingter ani internus . ES Sphinear ani eksternus .
|
|||||||||||||||||
1. Anatomi
Ini ukuran sekitar 8 sampai 10 cm panjangnya, dari anterior ke posterior ekstremitas, dan sekitar 2,5 cm sebaliknya anus, saat buang air besar terjadi ditarik sfingter otot.Ini terdiri dari dua strata, superfisialis dan profunda.
- Yang dangkal, yang merupakan bagian utama dari otot, muncul dari sebuah band tendon sempit, rafe anococcygeal , yang membentang dari ujung tulang ekor ke margin posterior dari anus, membentuk dua pesawat rata dari jaringan otot, yang mengelilingi anus dan bertemu di depan untuk dimasukkan ke dalam titik tendon sentral perineum , bergabung dengan transversus perinæi superfisialis , yang levator ani , dan bulbokavernosus .
- Bagian lebih dalam membentuk sfingter lengkap untuk anal kanal . Serat yang mengelilingi kanal, erat diterapkan pada otot sfingter ani internus , dan dalam campuran depan dengan otot-otot lainnya pada titik pusat dari perineum .
Posterior, mereka tidak melekat pada tulang ekor , tetapi terus-menerus dengan orang-orang dari sisi yang berlawanan di belakang lubang anus.
Tepi atas otot sakit-didefinisikan, karena serat yang dilepaskan dari itu untuk bergabung dengan levator ani .
2. Aksi
Aksi otot ini berbeda.(1) Hal ini, seperti otot-otot lain, selalu dalam keadaan kontraksi tonik, dan tidak memiliki otot antagonistik itu membuat lubang anus dan lubang tertutup.
(2) Hal ini dapat dimasukkan ke dalam kondisi kontraksi yang lebih besar di bawah pengaruh kehendak, sehingga lebih tegas untuk menutup jalan aperture dubur, dalam upaya ekspirasi tidak berhubungan dengan buang air besar .
(3) Mengambil titik tetap tersebut pada tulang ekor , hal ini membantu untuk memperbaiki titik pusat dari perineum , sehingga bulbokavernosus dapat bertindak dari titik tetap.
Sfingter ani internus otot
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas (http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sphincter_ani_internus_muscle)
|
||||||||||||||||
Koronal
bagian melalui lubang anus . B. rongga dari kandung kemih VD Duktus deferens
. SV vesikel seminalis . R. Kedua bagian dari rektum . AC Anal kanal. LA levator ani
. IS sfingter ani internus . ES Sphinear ani eksternus .
|
||||||||||||||||
Ini adalah sekitar 5 mm, dan dibentuk oleh agregasi dari serat melingkar tak terkendali dari usus . Perbatasan yang lebih rendah adalah sekitar 6 mm dari lubang dari anus .
Aksi
Tindakannya sepenuhnya disengaja. Ini membantu sfingter ani eksternus untuk menutup jalan aperture anal dan membantu dalam pengusiran dari kotoran . Serat simpatis dari dua segmen lumbal pertama dari sumsum tulang belakang pasokan sphincter internal. Hal ini tidak dipersarafi oleh saraf pudenda , yang membawa somatik (motor dan sensorik).Levator ani
|
Levator ani
|
|
Levator ani kiri dari dalam.
|
|
Koronal bagian melalui lubang anus
. B. rongga dari kandung kemih
VD Duktus deferens
. SV vesikel seminalis
. R. Kedua bagian dari rektum
. AC Anal kanal. Levator ani LA. IS sfingter ani internus
. ES Sphinear ani eksternus
.
|
|
M. levator ani adalah, luas tipis otot , terletak di sisi panggul .
Hal ini melekat pada permukaan dalam dari sisi panggul lebih rendah, dan bersatu dengan sesama dari sisi yang berlawanan untuk membentuk sebagian besar dari lantai rongga panggul.
Ini mendukung visera dalam rongga panggul, dan mengelilingi berbagai struktur yang melewatinya.
Dalam kombinasi dengan otot coccygeus , itu membentuk diafragma panggul .
Bagian
M. levator ani dibagi menjadi tiga bagian:Asal dan penyisipan serat
M. levator ani muncul, di depan, dari permukaan posterior ramus superior pubis lateral simfisis , belakang, dari permukaan dalam dari tulang belakang dari iskium , dan antara dua titik, dari fasia obturatorius .Posterior, ini asal sesuai fasia, kurang lebih erat, dengan lengkungan tendon pada fascia panggul, tapi di depan, otot muncul dari fasia pada jarak yang bervariasi di atas lengkungan, dalam beberapa kasus mencapai hampir setinggi kanal untuk pembuluh obturator dan saraf.
Serat lulus ke bawah dan ke belakang ke garis tengah lantai panggul; paling posterior dimasukkan ke dalam sisi dua segmen terakhir dari tulang ekor ; mereka menempatkan lebih anterior bersatu dengan otot sisi yang berlawanan, dalam rata-rata berserat raphe (anococcygeal raphe), yang terbentang antara tulang ekor dan margin dari anus .
Serat menengah dimasukkan ke sisi rektum , pencampuran dengan serat-serat otot sfingter, terakhir, serat anterior turun pada sisi prostat untuk bersatu di bawahnya dengan otot sisi yang berlawanan, bergabung dengan serat-serat dengan sfingter ani eksternus dan transversus di perinei , pada titik tendon sentral perineum .
Bagian anterior kadang-kadang dipisahkan dari sisa otot oleh jaringan ikat.
Dari keadaan ini, serta dari hubungan yang janggal dengan prostat , yang mendukung seperti dalam gendongan, telah digambarkan sebagai otot yang berbeda, di bawah nama prostatæ levator.
Pada wanita serat anterior levator ani turun pada sisi vaginanya .
Persarafan
Otot levator ani yang sebagian besar dipersarafi oleh saraf pudenda , saraf perineum dan saraf rektalis inferior dalam konser. Selain itu, saraf tulang belakang sacral ( S3 , S4 ) mempersarafi otot-otot secara langsung juga (di ~ 70% dari orang). Kadang-kadang (di ~ 40% orang) saraf rektalis inferior m. levator ani innervates otot independen dari saraf pudenda.Perut kembung
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas (http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Flatulence)
Perut kembung adalah pengusiran melalui rektum dari campuran gas yang merupakan produk sampingan dari
proses pencernaan mamalia dan hewan lainnya. Campuran gas ini
dikenal sebagai flatus di medspeak, informal sebagai kentut, atau
hanya (dalam bahasa Inggris Amerika ) gas, dan
dikeluarkan dari rektum dalam proses bahasa sehari-hari disebut sebagai
"gas lewat", "melanggar angin" atau " kentut ". Flatus dibawa ke rektum oleh yang sama peristaltik proses yang menyebabkan feses untuk
turun dari usus besar. Para suara umumnya terkait dengan perut kembung disebabkan oleh
getaran dari anus sfingter , dan kadang-kadang tertutup oleh pantat .
Komposisi kentut
Nitrogen , konstituen utama dari udara , adalah primer gas yang dilepaskan selama perut kembung, bersama dengan karbon dioksida . Komponen lebih kecil gas metana dan hidrogen yang mudah terbakar , dan sebagainya kentut mengandung
jumlah yang cukup ini dapat dinyalakan . Namun, tidak semua manusia
memproduksi kentut yang mengandung metana. Misalnya, dalam satu studi dari kotoran dari sembilan orang dewasa, hanya lima dari sampel
mengandung archaea mampu menghasilkan metana. Hasil yang serupa
ditemukan dalam sampel gas diperoleh dari dalam rektum.
Gas yang dilepaskan selama acara
flatus sering memiliki bau yang tidak menyenangkan . Selama
bertahun-tahun, ini dianggap karena skatole dan indole , yang merupakan produk sampingan dari pencernaan dari daging . Namun, kromatografi gas pengujian pada tahun 1984
mengungkapkan bahwa belerang yang mengandung senyawa, seperti methanethiol , hidrogen sulfida (bau telur busuk) dan dimetil sulfida , juga yang bertanggung jawab untuk
bau.
Insiden senyawa bau-bauan dalam
meningkatkan emisi dari gas dalam perut herbivora , seperti ternak , melalui omnivora untuk karnivora spesies. Bau tersebut juga dapat disebabkan oleh adanya sejumlah besar
mikroflora bakteri dan / atau adanya kotoran di rektum.
Komponen utama dari flatus, yang
tidak berbau, dengan persentase adalah:
- Nitrogen : 20-90%
- Hidrogen : 0-50%
- Karbon dioksida : 10-30%
- Oksigen : 0-10%
- Metana : 0-10%
Fisiologi
Flatus dibawa ke rektum oleh proses
yang sama yang menyebabkan feses untuk turun dari usus besar (lihat gerakan peristaltik ), dan dapat menyebabkan
perasaan yang sama urgensi dan ketidaknyamanan. Peneliti menyelidiki peran
ujung saraf sensorik di anal kanal tidak menemukan mereka untuk menjadi penting
untuk mempertahankan cairan di anus, dan bukannya berspekulasi bahwa peran
mereka mungkin untuk membedakan antara kentut dan kotoran, sehingga membantu
mendeteksi kebutuhan untuk buang air besar atau menandakan akhir dari buang air
besar. [5]
Suara bervariasi tergantung pada
keketatan dari sfingter otot dan kecepatan dari gas yang mendorong, serta faktor-faktor lain, seperti air dan
lemak tubuh. Lemparan pendengaran (suara) dari ledakan gas dalam perut juga
dapat dipengaruhi oleh anal muara sungai . Di antara manusia, perut kembung
kadang-kadang terjadi secara tidak sengaja, seperti insidental untuk batuk atau bersin atau selama orgasme ; pada kesempatan lain, perut kembung dapat secara
sukarela diperoleh dengan menegangkan rektum atau "bantalan bawah"
pada perut atau usus dan kemudian otot-otot relaksasi sfingter anal, sehingga
dalam pengusiran flatus.
Berak
Dari Wikipedia,
ensiklopedia bebas
Buang air besar (dari bahasa Latin defecatio akhir) adalah tindakan terakhir
dari pencernaan dimana organisme menghilangkan padat, setengah
padat atau cair limbah bahan ( kotoran ) dari saluran pencernaan melalui anus . Gelombang kontraksi otot yang dikenal sebagai gerakan peristaltik dalam dinding usus materi bergerak kotoran melalui saluran
pencernaan menuju rektum . Makanan yang tidak tercerna juga dapat diusir dengan
cara ini dalam proses yang disebut egestion .
Siklus buang air besar
Pada
manusia dewasa, proses buang air besar, atau siklus buang air besar, biasanya
merupakan kombinasi dari proses baik sukarela dan tidak sukarela. Siklus buang
air besar adalah interval waktu antara menyelesaikan satu buang air besar, dan
penyelesaian buang air besar berikut. Pada awal siklus, ampula rektum (anatomis juga: ampula recti)
bertindak sebagai fasilitas penyimpanan sementara untuk bahan yang tidak
dibutuhkan. Sebagai tambahan feces memasuki rektum, dinding rektum berkembang.
Sebuah peningkatan yang cukup dalam feces dalam rektum menyebabkan reseptor
peregangan dari sistem saraf yang terletak di dinding rektum untuk memicu kontraksi
otot-otot dubur, relaksasi sfingter anal internal dan kontraksi awal dari otot
rangka dari sfingter eksternal. Relaksasi sfingter ani interna menyebabkan
sinyal untuk dikirim ke otak menunjukkan dorongan untuk buang air besar.
Jika dorongan ini tidak
ditindaklanjuti, bahan dalam rektum sering dikembalikan ke usus oleh peristaltik terbalik di mana lebih air diserap, sehingga untuk sementara mengurangi tekanan dan
peregangan dalam rektum. Bahan kotoran tambahan disimpan dalam usus besar
sampai gerakan massa berikutnya 'peristaltik' usus besar melintang dan menurun.
Jika buang air besar ditunda untuk waktu yang lama dengan kotoran bisa mengeras
dan autolyze, mengakibatkan sembelit .
Setelah sinyal sukarela untuk buang
air besar dikirim kembali dari otak, tahap akhir dari siklus dimulai. Rektum
sekarang kontrak dan memperpendek di gelombang peristaltik , sehingga memaksa feces
keluar dari dubur dan keluar melalui lubang anus. Para intern dan eksternal anal sphincters bersama dengan
otot puborectalis memungkinkan feses akan disahkan dengan menarik anus di atas kotoran keluar dalam shortening dan tindakan
kontraktor.
aspek Muscular
Buang air besar biasanya dibantu
dengan mengambil napas dalam-dalam dan mencoba untuk mengusir udara ini
terhadap tertutup glotis ( Valsava manuver ). Ini kontraksi ekspirasi dada otot, diafragma , otot dinding perut, dan panggul diafragma mengerahkan tekanan pada saluran
pencernaan. [ kutipan diperlukan
]
aspek Kardiovaskular
Selama buang air besar, toraks tekanan darah naik, dan sebagai respon refleks jumlah
darah yang dipompa oleh jantung menurun. Kematian telah diketahui terjadi dalam
kasus dimana buang air besar menyebabkan tekanan darah meningkat cukup untuk
menyebabkan pecahnya suatu aneurisma atau untuk mengusir darah bekuan (lihat trombosis ). Juga, dalam mengakhiri manuver Valsava, tekanan
darah turun, ini, sering digabungkan dengan berdiri cepat untuk meninggalkan
toilet, hasil dalam kejadian umum pingsan .
Aspek Neurologis
Ketika buang air besar, otot-otot
sfingter eksternal rileks. Otot-otot sfingter anal dan urethal terkait erat,
dan percobaan oleh Dr Harrison Gulma di Ohio State University Medical
Center telah menunjukkan bahwa mereka bisa dikontrak hanya bersama-sama,
bukan individual, dan bahwa mereka berdua relaksasi menunjukkan selama buang
air kecil. Hal ini menjelaskan mengapa buang air besar sering disertai dengan buang air kecil , dan mengapa buang air kecil
sering disertai dengan perut kembung .
Buang air besar mungkin disengaja
atau di bawah kontrol sukarela. Hilangnya kontrol sukarela buang air besar sering dialami oleh mereka
yang mengalami penyakit terminal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar